Independensi Lembaga Pemerintah dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi di Indonesia

Authors

  • Helin Kristikaningwulan Universitas Bandar Lampung
  • Cornellia Adinda Putri Watun Universitas Bandar Lampung
  • Al Makki Ahmad Hartori Universitas Bandar Lampung
  • Yuanda Alyansyah Putra, Y. L Universitas Bandar Lampung
  • Suta Ramadan Universitas Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.62383/sosial.v2i1.1041

Keywords:

Corruption, Government, Institutions, Independence

Abstract

Corruption remains a significant concern in Indonesia, exemplified by the case of former Supreme Court Judge Zarof Ricar, suspected of acting as a case broker. This case began with the arrest of three Surabaya district court judges on October 20, 2024, for allegedly accepting bribes to free Ronald Tannur. Misconceptions that winning court cases requires significant costs have created opportunities for fraud, with individuals claiming they can guarantee favorable outcomes. The Zarof Ricar case highlights the declining integrity of government institutions and the lack of synergy among law enforcement, contributing to the prevalence of corruption. This situation underscores the urgent need for comprehensive legal reform. Strengthened regulations, stricter internal supervision, and harsh penalties for corrupt practices are essential to restoring public trust in the legal system and improving institutional integrity. This study aims to provide insights by employing juridical-normative and empirical methods, utilizing literature, legal documents, observations, and interviews.

References

Andiyani, A. R., & Ismunarno. (2021). Perbandingan hukum jenis perbuatan yang dilarang dalam tindak pidana korupsi antara Indonesia dan Singapura. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, 30-32.

Ardisasmita, M. S. (2006). Definisi korupsi menurut perspektif hukum dan eAnnouncement untuk tata kelola pemerintahan yang lebih terbuka, transparan, dan akuntabel. In Prosiding Seminar Nasional Upaya Perbaikan Sistem Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan (pp. 41-45). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian, Jakarta.

Belakang, A. L. (1999). Bambang Pamulardi. 2, 1–61.

Faqih, M. (2010). Nilai-nilai filosofi putusan Mahkamah Konstitusi yang final dan mengikat. Jurnal Konstitusi, 7(3), 97.

Febrikusuma, T. W., Soponyono, E., & Purwoto. (2016). Kebijakan hukum pidana dalam upaya penanggulangan tindak pidana gratifikasi di Kabupaten Blora. Diponegoro Law Review, 5(2), 1–11. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/11311

Nathanael, K. (2024). Maraknya kasus korupsi di Indonesia tahun ke tahun. JLEB: Journal of Law Education and Business, 1-4.

No. 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. (2013). Integration of climate protection and cultural heritage: Aspects in policy and development plans. Free and Hanseatic City of Hamburg, 26(4), 1–37.

Purnawati, J. (2018). Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKN dengan tema kedisiplinan di kelas II SD Negeri 07 Kampung Jawa Pariama. Menara Ilmu, X(70), 142–150.

Pusat Edukasi Anti Korupsi. (2022, Mei 11). Trisula strategi pemberantasan korupsi KPK untuk visi Indonesia bebas dari korupsi. Diakses dari https://aclc.kpk.go.id/aksiinformasi/Eksplorasi/20220511-trisula-strategi-pemberantasan-korupsi-kpk-untukvisi-indonesia-bebas-dari-korupsi

Utari, I. S. (2011). Pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi: Faktor penyebab korupsi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Virda, A. (2015). Unikom_Virda Andriyani_Bab II. Andriyani, Virda, 3, 6–18.

Wilhelmus, O. R. (2017). Teori, faktor penyebab, dampak, dan penanganannya. Vol. 17, ISSN: 2085-0743.

Downloads

Published

2024-12-14

How to Cite

Helin Kristikaningwulan, Cornellia Adinda Putri Watun, Al Makki Ahmad Hartori, Yuanda Alyansyah Putra, Y. L, & Suta Ramadan. (2024). Independensi Lembaga Pemerintah dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial Dan Politik, 2(1), 12–23. https://doi.org/10.62383/sosial.v2i1.1041